Oleh :Alphian
Sahruddin, S.Pd.
Guru SD Negeri Kompleks IKIP 1 Makassar
Fasda USAID PRIORITAS Kota
Makassar / Pengurus Ikatan Guru Indonesia Wilayah SULSEL
Rabu, 13 April 2016. Suasana kelas
nampak sepi, hanya beberapa siswa saja yang belajar di dalam kelas. Bukan karena
banyak siswa yang tidak hadir, melainkan mereka keluar dari kelas untuk mencari
inspiasi dan mencari posisi nyaman untuk belajar.
Hari
ini adalah jadwal belajar Bahasa Indonesia dengan materi membuat Pantun dan
mengidentifikasi ciri-ciri pantun. Untuk lebih memudahakan siswa untuk
mengerjakan tugas, ruang inspirasi tidak saya batasi di dalam kelas saja. Saya
biarkan mereka untuk mencari tempat yang baik untuk dapat menyelesaikan tugas
dengan baik. Ada yang memilih untuk tetap berada di dalam kelas namun ada
sebagaian siswa yang rupanya lebih senang belajar di luar kelas.
Kondisi teras kelas yang memang selalu
terjaga kebersihannya dijadikan sebagai tempat yang baik untuk belajar. Mereka
bebas dengan gaya belajarnya masing-masing. Ada yang duduk sambil bersandar,
ada yang duduk santai dan bahkan ada yang berbaring dan tengkurap. Suasana
pembelajaran yang sangat santai namun mereka sangat senang dan lebih nyaman
untuk belajar.
Pengaturan kelas hari ini memang saya
rencanakan agar siswa lebih santai dalam belajar. Tidak melulu terpaku di dalam
kelas. Kelas bukanlah satu-satunya tempat untuk melangsungkan proses
pembelajaran. Yang terjadi bahkan ketika saya membebaskan mereka untuk memilih
tempat yang baik untuk belajar, keceriaan nampak dari wajah mereka. Mereka pun
bebas berdiskusi dengan temannya.
Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber
dan tempat belajar seharusnya menjadi bahan perhatian oleh guru. Mengapa tidak,
keterbatasan alat dan bahan penunjang pembelajaran sering kali menjadi alasan
untuk tidak memberikan layanan pendidikan dan pengajaran terbaik kepada siswa.
Padahal jika kita bisa sedikit lebih kreatif, sebenarnya alam sudah menyediakan
berbagai fasilitas yang dapat kita
gunakan untuk membantu tercapainya kompetensi atau materi yang kita ajarkan.
Apalagi jika ditinjau dari aspek
karakteristik peserta didik usia sekolah dasar yang masih sangat kental dengan
dunia bermain. Maka menjadi hal yang wajib sebenarnya bagi guru baik untuk
menciptakan suasana belajar yang ramah dengan kebutuhan anak tersebut. Tidak
hanya menuntut mereka untuk belajar dengan format kaku yang selama ini banyak
diterapkan, tetapi juga harus mampu memberikan layanan yang baik terhadap
kebutuhan mereka.
0 komentar:
Posting Komentar