Blog Ini Berisi Seputar Pendidikan, Pengalaman Inspiratif, Tsaqofah dan Nafsiyah Islam

Gemar Membaca

Jumat, 22 April 2022

Dukung Makassar Menuju Kota Metaverse, Forum KKG dan MGMP Disdik Kota Makassar Gelar Workshop dan ToT Pembuatan Konten Pembelajaran Berbasis Virtual Realility

Poto Bersama Kadis, Kabid, dan Peserta Workshop

Bertempat di SMP Unismuh Makassar, sebanyak 65 orang guru yang terhimpun dalam Forum KKG dan MGMP Kota Makassar melaksanakan Workshop dan ToT pembuatan konten Makaverse Pendidikan. Kegiatan ini berlangsung mulai Selasa-Kamis, 19-21 April 2022.

Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka menindaklanjuti hasil Rakorsus Pemerintah Kota Makassar 15 Maret 2022 yang bertema Menuju Makassar Kota Metaverse (Makaverse).

Alphian Sahruddin, S.Pd.,M.Pd. (Kepala SD Negeri Bawakaraeng 1) selaku inisiator kegiatan sekaligus ketua Panitia melaporkan bahwa, para peserta yang hadir sebanyak 65 orang ini adalah para guru perwakilan dari KKG dan MGMP dari berbagai kecamatan di Kota Makassar. Harapannya melalui mereka inilah ilmu tentang Makaverse Pendidikan ini dapat terdiseminasikan dengan baik kepada semua guru se Kota Makassar.

Kegiatan ini didukung penuh oleh Dinas Pendidikan Kota Makassar. H. Muhyiddin, SE.,MM. selaku Kepala Dinas Pendidikan dalam sambutannya menyampaikan bahwa Makaverse Pendidikan ini akan sukses karena adanya guru-guru yang bekerjasama sama mewujudkannya. Jika tak ada yang bergerak untuk merealisasikannya maka wacana ini hanya akan berakhir sebagai wacana saja.

Untuk itu kata Muhyiddin, semua harus bergerak serentak mengambil peran sesuai dengan peran dan kapasitasnya masing-masing. Ketika berbicara kerja, maka kita semua sama. Tak ada lagi dikotomi antara Kadis dan bukan Kadis. Semua bekerjasama berdasarkan tugas masing-masing.

Sebagai kadis tugas saya adalah memikirkan berbagai program dan kebijakan yang mendukung semua kinerja guru. Tugas kita sebagai Kepala Sekolah dan Guru adalah mendukung kebijakan tersebut agar dapat terealisasi.

Oleh karena itu, selaku Kadis saya sangat berterimakasih dan memberikan apresiasi kepada Forum KKG dan MGMP Kota Makassar ini, yang telah berani mengambil peran untuk mempersiapkan para guru dengan kompetensi Makaverse Pendidikan ini. Alumni pelatihan ini yang berhasil melahirkan konten Makaverse Pendidikan ini akan kami jadikan sebagai tim khusus yang akan kami berdayakan dalam rangka membantu guru-guru lain untuk memahami Makaverse Pendidikan, lanjutnya.

Kadis Pendidikan Mencoba Menggunakan Perangkat VR

Dalam pelatihan tersebut di dukung penuh oleh Millealab yang merupakan all-in-one Virtual Reality platform yang mendukung pembuatan konten edukasi berbasis VR dengan mudah, cepat, dan murah. 

Perwakilan Millealab Jakarta, Ibu Jelita dalam sambutannya menyampaikan bahwa kehadiran teknologi dalam pendidikan bisa dimaknai dalam tiga paradigma, yaitu (1). Teknologi sebagai alat atau berupa produk teknologi yang bisa digunakan dalam pendidikan, (2) Teknologi sebagai konten atau sebagai bagian dari materi yang bisa dijadikan isi dalam pendidikan , dan (3)   Teknologi sebagai program aplikasi atau alat bantu untuk manajemen pendidikan yang efektif dan efisien.

Era kemajuan teknologi saat ini, seyogyanya para guru perlu memanfaatkan teknologi yang ada untuk mempermudah pengajaran didalam maupun diluar kelas. Salah satu teknologi yang dapat digunakan adalah Virtual Reality (VR). Virtual Reality memudahkan siswa dalam memahami materi pembelajaran konseptual dengan lebih nyata karena sifatnya yang 3 dimensi dan dapat dilihat langsung secara 360 derajat. Adanya Virtual Reality ini juga memperkuat interaksi siswa dengan materi pembelajaran yang selama ini hanya satu arah saja, sambungannya.

Ibu Jelita juga menyampaikan bahwa Tim Millealab Pusat Siap menjadi mitra yang baik untuk mendukung para guru dan Dinas Pendidikan  Kota Makassar menghasilkan konten VR tersebut.

Sambutan Oleh Kadis Pendidikan dan Ibu Jelita dari MilleaLab Jakarta

Workshop dan ToT ini dipandu oleh dua orang Pendekar VR kota Makassar yaitu Muhammad Hijrat, S.Pd.,M.Pd. (Guru SMPN 15 Makassar) dan Rasyid, S.Pd. (Guru SMPN 52 Makassar). Mereka berdua berhasil membantu para peserta selama 3 hari yang awalnya buta tentang VR ini, sampai dapat menghasilkan konten VR sesuai dengan kreativitas guru masing-masing.

Saat penutupan kegiatan, Dr. Panjta Nurwahidin, M.Pd. (Kabid GTK) mengapresiasi karya-karya para peserta. Beliau menyampaikan bahwa kemampuan guru untuk berinovasi harus terus dilakukan. Melalui kegiatan di KKG dan MGMP seperti ini adalah salah satu cara untuk berinovasi dan menjalin kolaborasi.

Beliau juga menyampaikan bahwa, hasil pelatihan ini akan dikumpulkan oleh Dinas Pendidikan sebagai laporan kepada Bapak Walikota Makassar bahwa di kota Makassar telah lahir guru-guru yang siap mendukung dan menyukseskan Makaverse Pendidikan.

Kabid GTK Pendidikan Mencoba Menggunakan Perangkat VR

Yusmira Yunus, S.Pd.,M.Pd. (Kepala SDN Bara-Baraya 1) selaku ketua forum menyampaikan bahwa pihaknya akan terus memberikan dukungan terhadap pengembangan kompetensi guru di kota Makassar. Apalagi jika itu terkait dengan kewajiban untuk mendukung program pemerintah kota Makassar maupun Dinas Pendidikan Kota Makassar. Kami selalu semangat, sebab di Forum kami terdiri dari para guru yang mempunyai semangat belajar dan berbagi yang sangat tinggi.

Poto Bersama Kadis, Kabid GTK Dinas Pendidikan dan Pendekar VR Kota Makassar


Share:

Rabu, 13 April 2016

TERAS KELAS PUN JADI TEMPAT BELAJAR

Oleh :Alphian Sahruddin, S.Pd.
Guru SD Negeri Kompleks IKIP 1 Makassar 
Fasda USAID PRIORITAS Kota Makassar / Pengurus Ikatan Guru Indonesia Wilayah SULSEL



Rabu, 13 April 2016. Suasana kelas nampak sepi, hanya beberapa siswa saja yang belajar di dalam kelas. Bukan karena banyak siswa yang tidak hadir, melainkan mereka keluar dari kelas untuk mencari inspiasi dan mencari posisi nyaman untuk belajar.
Hari ini adalah jadwal belajar Bahasa Indonesia dengan materi membuat Pantun dan mengidentifikasi ciri-ciri pantun. Untuk lebih memudahakan siswa untuk mengerjakan tugas, ruang inspirasi tidak saya batasi di dalam kelas saja. Saya biarkan mereka untuk mencari tempat yang baik untuk dapat menyelesaikan tugas dengan baik. Ada yang memilih untuk tetap berada di dalam kelas namun ada sebagaian siswa yang rupanya lebih senang belajar di luar kelas.
Kondisi teras kelas yang memang selalu terjaga kebersihannya dijadikan sebagai tempat yang baik untuk belajar. Mereka bebas dengan gaya belajarnya masing-masing. Ada yang duduk sambil bersandar, ada yang duduk santai dan bahkan ada yang berbaring dan tengkurap. Suasana pembelajaran yang sangat santai namun mereka sangat senang dan lebih nyaman untuk belajar.
Pengaturan kelas hari ini memang saya rencanakan agar siswa lebih santai dalam belajar. Tidak melulu terpaku di dalam kelas. Kelas bukanlah satu-satunya tempat untuk melangsungkan proses pembelajaran. Yang terjadi bahkan ketika saya membebaskan mereka untuk memilih tempat yang baik untuk belajar, keceriaan nampak dari wajah mereka. Mereka pun bebas berdiskusi dengan temannya.
Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber dan tempat belajar seharusnya menjadi bahan perhatian oleh guru. Mengapa tidak, keterbatasan alat dan bahan penunjang pembelajaran sering kali menjadi alasan untuk tidak memberikan layanan pendidikan dan pengajaran terbaik kepada siswa. Padahal jika kita bisa sedikit lebih kreatif, sebenarnya alam sudah menyediakan berbagai fasilitas yang dapat  kita gunakan untuk membantu tercapainya kompetensi atau materi yang kita ajarkan.
Apalagi jika ditinjau dari aspek karakteristik peserta didik usia sekolah dasar yang masih sangat kental dengan dunia bermain. Maka menjadi hal yang wajib sebenarnya bagi guru baik untuk menciptakan suasana belajar yang ramah dengan kebutuhan anak tersebut. Tidak hanya menuntut mereka untuk belajar dengan format kaku yang selama ini banyak diterapkan, tetapi juga harus mampu memberikan layanan yang baik terhadap kebutuhan mereka.

Share:

Desiminasi Modul 3 Pembelajaran, Lab School LPTK UNM/UIN Alauddin SD/MI.

Makassar, 8 April 2016

Desiminasi Modul 3 Pembelajaran, Lab School LPTK UNM/UIN Alauddin SD/MI.
Berlangsung selama 3 Hari (5,6,7 April 2016 ) di Hotel Santika Makassar. Banyak pengalaman yang didapatkan bersama pasa Fasilitator dan Sharing informasi dan ilmu dari sekolah Lab Lain.

Adapun lab School yang hadir adalah, 
Mitra UNM : SDN Gunung Sari 1, SDN Kompleks IKIP, SDN Kompleks IKIP I, SDN Sudirman II, SDN Sudirman III, SDN Sudirman IV.

Mitra UIN Alauddin : MIN Banta-Bantaeng, MI Yaspi Sambung Jawa, MI Nasrul Haq, MI Madani, MI Darul Hikmah.



Share:

Pembentukan Pengurus FOPPSI Kota Makassar

Makassar, 10 April 2016


Pembentukan Pengurus FOPPSI Kota Makassar, Alhamdulillah berjalan dengan Baik, dengan dihadiri Oleh Bapak Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar sekaligus membuka Acara Konsolidasi FOPPSI Kota Makassar yang dirangkaikan dengan Bimtek, didampingi oleh Ketua PGRI Kota Makassar yang diwakilkan kepada Sekretaris Umum DR. Dg Maklassa, S. Pd., MM. Kepala UPTD Kec. Wajo dan Kec. Tallo, Operator Dinas Kota Makassar PAUDNI serta Kami Juga mengucapkan terima kasih kepada Mas Amin dari Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, atas kehadirannya ditengah2 kegiatan Bimtek memberikan Motivasi dan kesediaannya memberikan Solusi kepada Para Operator baik Dikdas maupun Dikmen. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada Bapak Ketua Umum FOPPSI Pusat Basuki Rakhmad, sudah jauh2 datang dari Madiun untuk menghadiri acara kami, dan Para Pemateri dari Kemendikbud terima kasih, dan mohon maaf jika dari Panitia dan Pengurus FOPPSI Provinsi melakukan kesalahan atau kekeliruan. Teman2 Panitia dan Pengurus saya ucapkan terima kasih yang terhingga atas kerja keras, Keikhlasan dan Komitmennya selama ini, tanpa kalian acara kita tidak akan berjalan dengan baik.



Share:

Kunjungan Ke Komisi D DPRD Kota Makassar


Rabu, 13 April 2016

Melakukan Kunjungan Ke Komisi D DPRD Kota Makassar, yang di terima langsung Oleh Ketua (MUDZAKKIR ALI DJAMIL, ST) dan Wakil (HAMZAH HAMID, S.SOS) Komisi. Maksud dan tujuan kunjungan adalah melanjutkan hasil Audinsi dengan Ketua DPRD Makassar beberapa waktu yang lalu mengenai maksud Forum Operator Pendataan Pendidikan Seluruh Indonesia (FOPPSI) Sulawesi Selatan untuk mengajukan di terbitkannya regulasi Perlindungan dan Kesejahteraan seluruh Operator Dapodik di makassar.


Sambutan yang luar biasa, dan mereka berjanji akan memfasilitasi itikad baik dari FOPPSI ini. Komisi D akan mengagendakan pertemuan dengan seluruh anggota Komisi dan juga akan mengundang Pengurus FOPPSI SULSEL dan Kota Makassar untuk mendengarkan langsung program kerja yang selama ini dirancang dan bentuk bantuan dan perlindungan yang di butuhkan.

Share:

Minggu, 17 Januari 2016

20 Metode Mengajar Super Keren dari Rasulullah SAW

Rasulullah SAW adalah Uswatun Hasanah (Role Model) bukan hanya bagi Kaum Muslimin, namun juga ummat manusia. itulah mengapa Michael H. Hart dalam bukunya 100 orang yang paling berpengaruh dalam sejarah menjadikan Muhammad SAW sebagai orang nomor 1 sejagad.
Beliau menjadi contoh yang baik dalam seluruh aspek kehidupan, salah satunya adalah pendidikan. Beliau Pengajar yang sangat Luar Biasa.
Dr. M. Syafii Antonio, M.Ec dalam bukunya Muhammad SAW The Super Leader Super Manager menuliskan 20 metode dan teknik pengajaran sebagai 'holistic learning methods' yang diambil dari Sirah Rasulullah SAW. Inilah 20 metode tersebut :
1. Learning conditioning (meminta diam untuk mengingatkan, menyeru secara langsung dan perintah untuk menyimak dan diam dengan cara tidak langsung);
2. Active interaction (interaksi pendengaran : teknik berbicara, tidak bertele-tele pada ucapan dan tidak terlalu bernada
puitis, memperhatikan intonasi, diam sebentar ditengah-tengah penjelasan; interaksi pandangan : eye contact dalam mengajar, memanfaatkan ekspresi wajah, tersenyum);
3. Applied-learning (metode praktikum yang diterapkan oleh guru dan yang dilakukan oleh siswa);
4. Scanning and levelling (memahami siswa secara individu sesuai tingkat kecerdasannya);
5. Discussion and feed-back (metode yang logis dalam memberikan jawaban dan membuat contoh sederhana yang mudah dipahami);
6. Story telling (bercerita);
7. Analogy and case study (memberikan perumpamaan dan studi kasus nyata di sekitar kehidupan);
8. Teaching and Motivating (meningkatkan gairah belajar dan rasa keingintahuan yang tinggi);
9. Body language (membuat penyampaiannya bertambah terang, lebih pasti dan jelas; menarik perhatian pendengar dan membuat makna yang dimaksud melekat pada pikiran; mempersingkat waktu);
10. Picture and graph technology (penjelasan diperkuat dengan gambar atau tulisan);
11. Reasoning and argumentation (mengungkapkan a
lasan akan memperjelas sesuatu yang sulit dan berat agar dipahami oleh siswa);
12. Self reflection (memberi kesempatan kepada siswa untuk menjawab sendiri suatu pertanyaan agar siswa dapat mengoptimalkan kerja otak dan mengasah pikiran);
13. Affirmation and repetition (pengulangan kalimat dan ucapan nama);
14. Focus and point basis ( menggunakan teknik berdasarkan rumusan-rumusan besar atau poin akan membantu siswa dalam menyerap ilmu dan menjaganya dari lupa);
15. Question and answer method (teknik bertanya untuk menarik perhatian pendengar dan membuat pendengar siap terhadap apa yang akan disampaikan kepadanya);
16. Guessing with question (penting untuk memperkuat pemahaman dan memperbesar keingintahuan);
17. Encouraging student to ask (guru memberikan kesempatan dan motivasi kepada siswa untuk berani mengajukan pertanyaan : bertanya dapat menghapus kebodohan serta memperbaiki pemahaman dan pemikiran dan menjadi alat evaluasi guru atas cara penyampaian pelajarannya);
18. Wisdom in answering question (menyikapi orang-orang yang mengajukan pertanyaan sesuai dengan tingkat pengetahuannya; menyikapi si penyanya dengan sikap yang bermanfaat baginya);
19. Commenting on student answer (memberikan komentar terhadap jawaban siswa);
20. Honesty (seorang guru harus menanamkan sikap mulia berani mengakui ketidaktahuan ke dalam diri siswanya. ucapan 'aku tidak tahu adalah bagian dari ilmu')
Mari Bapak dan Ibu guru kita praktekan 20 metode mengajar ala Rasullulah SAW di atas
Share:

Selasa, 05 Januari 2016

TINGKATKAN MINAT BACA SISWA DENGAN “SUDUT BACA BERJALAN“ DARI BAHAN DAUR ULANG

Pergunakanlah Waktumu untuk Membaca, kurang lebih begitulah tema dari salah satu Sudut Baca Berjalan yang dibuat berkat kerja sama antara Guru, Siswa dan Orang tua Siswa Kelas IVB SD Negeri Kompleks IKIP 1 Makassar dari Bahan Daur Ulang. Kehadiran 4 buah Sudut Baca baru dari Bahan Daur ulang tersebut memberikan suasana baru di dalam kelas. Siswa yang tadinya ogah-ogahan untuk membaca, sekarang berubah menjadi semakin sering mencari buku dan membaca diberbagai tempat, baik di meja belajar masing-masing, di pojok-pojok kelas maupun di luar kelas.

Pembuatan Sudut Baca Berjalan tersebut berawal dari kerisauan saya melihat minat baca siswa di kelas sangat rendah. Mereka membaca buku hanya ketika diberi tugas untuk membaca, itupun terpusat di perpustakaan sekolah. Kondisi perpustakaan pun dirasakan kurang kondusif mengingat harus bergantian dengan kelas lain yang akan menggunakan perpustakaan tersebut. Sebenarnya di kelas sudah ada beberapa sudut baca yang dibuat oleh guru, namun hanya berupa susunan buku saja yang dipajang yang letaknya disitu-situ saja. Kondisi buku kian lama terlihat semakin usang sehingga semakin membuat siswa enggan untuk membaca.

Kondisi sekolah yang setiap hari menghasilkan banyak sampah plastik, gardus, kertas dan lain-lain membuat saya berpikir untuk mencoba paling tidak mengurangi sedikit sampah dengan menjadikan bahan yang sudah hampir menjadi limbah tersebut menjadi bahan yang bernilai guna bagi siswa. Dari situlah muncul ide untuk membuat Sudut Baca yang berbahan benda-benda daur ulang. Hasil diskusi guru, siswa dan orang tua siswa disepakati untuk membuat terobosan baru di kelas.

Saya lalu merancang sebuah pembelajaran yang mentematikkan persoalan sampah dan kurangnya minat baca siswa. Dalam pembelajaran IPS di kelas IV terdapat materi Masalah Sosial salah satunya adalah masalah sampah yang masih menjadi momok bagi bangsa ini terkhusus di daerah kota perkotaan apalagi di sekolah. Kemudian Minat Baca kaitannya dengan prosedur teks pada mata pelajaran Bahasa Indonesia yaitu langkah-langkah membuat atau menggunakan alat. Kemudian yang terpenting adalah mata pelajaran SBK bagaimana mereka dapat menuangkan kreativitas. Disamping itu penanaman nilai karakter bertanggung jawab, peduli lingkungan, wirausaha dan budaya hidup sehat.
Hal lain yang menjadi motivasi saya untuk menuangkan ide pembuatan Perpustakaan Mini dari bahan daur ulang ini adalah, dicanangkannya program peduli lingkungan yang bertajuk MTR (Makassar Ta Tidak Rantasa/Jorok) oleh pemerintah kota, yang kemudian di adopsi dan diterjemahkan oleh sekolah sebagai Aku dan Sekolahku Tidak Rantasa dan LISA (Lihat Sampah Ambil).

Pembuatan sudut baca tersebut terbilang sangat murah karena hanya menggunakan bahan yang banyak terdapat disekitar kita yang mungkin saja sudah menjadi sampah. Memang membutuhkan sedikit polesan berupa sentuhan seni sehingga sudut baca tersebut terlihat lebih menarik.
Bahan tripleks dipotong sesuai ukuran rak yang diinginkan. Disusun tiga bagian kemudian dipaku tiap sisi dan ujungnya agar kuat dan kokoh. Setelah terbentuk raknya lalu dibungkus dengan karton atau koran bekas. Sisi-sisinya diberi perekat atau isolasi agar terlihat rapi. Setelah rak buku selesai, bagian kakinya diberi 4 buah roda agar rak tersebut mudah untuk dipindahkan. Kemudian untuk mempercantik rak bukunya dibuatkan tempat pensil dari bambu  yang diletakkan dikedua sisi rak.

Bambu tersebut dipotong 3 bagian, panjangnya berbeda-beda, setelah itu direkatkan pada sebuah balok kecil. Agar tampak menarik, bambu kemudian ditempeli dengan kertas warna-warni, ditambahkan sedikit hiasan berupa bunga dari lidi yang diberi lem kemudian dihiasi dengan tempelan kertas putih. Biar makin indah dan menarik siswa lain untuk meminjam buku, rak buku diberi variasi warna yang berbeda tiap-tiap kelompok.
Setelah rak buku selesai kemudian diberi nama dengan tokoh pahlawan daerah, seperti Sultan Hasanuddin, Sultan Alauddin, Pangeran Pettarani dan Arung Palakka. Tahap selanjutnya adalah mengisi rak buku tersebut dengan buku. Koleksi buku di masing-masing rak itu beragam. Karena berasal dari mereka sendiri untuk mengisinya. Ada yang membawa buku bacaan dari rumah dan dari perpustaan sekolah. Kemudian setiap kelompok membuat sistem administrasi sendiri, misalnya membuat buku sirkulasi pinjam dan kembali buku. Setiap kelompok membagi jadwal piket untuk menjaga kerapian dan melayani siswa lain jika akan meminjam atau mengembalikan buku. Melalui kegiatan tersebut, siswa dilatih untuk bertanggung jawab dan membiasakan mereka terampil serta tertib dalam pengelolaan administrasi. Tentunya ini merupakan bekal besar bagi mereka dalam menyelesaikan berbagai tugas ketika memasuki dunia kerja.
Hal yang menarik adalah karena diberi roda maka rak-rak buku tersebut bisa dipindah-pindahkan. Pada saat jam istirahat biasanya rak tersebut dipindahkan di luar kelas sehingga siswa dari kelas lain dapat turut membaca buku yang berada dalam rak tersebut. Penataan rak buku di dalam kelas disesuaikan dengan pengaturan posisi tempat duduk siswa. Itulah sebabnya mengapa perpustakan kreasi siswa saya ini diberi nama Sudut Baca Berjalan.

Walhasil, kehadiran sudut baca tersebut membuat siswa menjadi senang. Mereka menyumbangkan buku untuk dipajang di sudut baca tersebut, sekaligus bertanggung jawab untuk menjaga agar buku tersebut terawat dengan baik. Buku yang dibawa oleh siswa rupanya lebih relevan dengan minat mereka untuk membaca. Yang terjadi adalah biasanya mereka saling menginformasikan antar sesama teman tentang buku yang mereka pajang di sudut baca tersebut, sehingga siswa yang lain akan mencari buku tersebut untuk dibaca.

Pihak sekolahpun menyambut baik kehadiran sudut baca tersebut, apalagi sangat sejalan dengan program pemerintah kota Makassar yaitu Makassar Ta Tidak Rantasa yang kemudian diadopsi di sekolah dengan Aku dan Sekolahku Tidak Rantasa serta LISA (Lihat Sampah Ambil).

Akhirnya, berbagai inovasi memang sangat dibutuhkan untuk terus memotivasi siswa untuk meningkatkan prestasi belajarnya, salah satunya dengan meningkatkan minat baca mereka. Membaca adalah pintu dari segala ilmu pengetahuan. Dengan membaca kita bisa tahu lebih banyak apa yang tidak diketahui orang banyak. Semoga dengan meningkatnya minat baca siswa memberikan dampak positif terhadap peningkatan prestasi belajar mereka. Wallahu ‘Alam Bisshawab.
Share:

Siswaku Angkatan 2011-2012

Siswaku Angkatan 2011-2012

Siswaku Angkatan 2012-2013

Siswaku Angkatan 2012-2013

Siswaku Angkatan 2013-2014

Siswaku Angkatan 2013-2014

Siswaku Angkatan 2014-2015

Siswaku Angkatan 2014-2015

Semangatku dalam Berkarya

Motivasiku

Motivasiku
Abi, Umi dan Faris

Arsip Blog

Diberdayakan oleh Blogger.