Blog Ini Berisi Seputar Pendidikan, Pengalaman Inspiratif, Tsaqofah dan Nafsiyah Islam

Gemar Membaca

Selasa, 05 Januari 2016

TINGKATKAN MINAT BACA SISWA DENGAN “SUDUT BACA BERJALAN“ DARI BAHAN DAUR ULANG

Pergunakanlah Waktumu untuk Membaca, kurang lebih begitulah tema dari salah satu Sudut Baca Berjalan yang dibuat berkat kerja sama antara Guru, Siswa dan Orang tua Siswa Kelas IVB SD Negeri Kompleks IKIP 1 Makassar dari Bahan Daur Ulang. Kehadiran 4 buah Sudut Baca baru dari Bahan Daur ulang tersebut memberikan suasana baru di dalam kelas. Siswa yang tadinya ogah-ogahan untuk membaca, sekarang berubah menjadi semakin sering mencari buku dan membaca diberbagai tempat, baik di meja belajar masing-masing, di pojok-pojok kelas maupun di luar kelas.

Pembuatan Sudut Baca Berjalan tersebut berawal dari kerisauan saya melihat minat baca siswa di kelas sangat rendah. Mereka membaca buku hanya ketika diberi tugas untuk membaca, itupun terpusat di perpustakaan sekolah. Kondisi perpustakaan pun dirasakan kurang kondusif mengingat harus bergantian dengan kelas lain yang akan menggunakan perpustakaan tersebut. Sebenarnya di kelas sudah ada beberapa sudut baca yang dibuat oleh guru, namun hanya berupa susunan buku saja yang dipajang yang letaknya disitu-situ saja. Kondisi buku kian lama terlihat semakin usang sehingga semakin membuat siswa enggan untuk membaca.

Kondisi sekolah yang setiap hari menghasilkan banyak sampah plastik, gardus, kertas dan lain-lain membuat saya berpikir untuk mencoba paling tidak mengurangi sedikit sampah dengan menjadikan bahan yang sudah hampir menjadi limbah tersebut menjadi bahan yang bernilai guna bagi siswa. Dari situlah muncul ide untuk membuat Sudut Baca yang berbahan benda-benda daur ulang. Hasil diskusi guru, siswa dan orang tua siswa disepakati untuk membuat terobosan baru di kelas.

Saya lalu merancang sebuah pembelajaran yang mentematikkan persoalan sampah dan kurangnya minat baca siswa. Dalam pembelajaran IPS di kelas IV terdapat materi Masalah Sosial salah satunya adalah masalah sampah yang masih menjadi momok bagi bangsa ini terkhusus di daerah kota perkotaan apalagi di sekolah. Kemudian Minat Baca kaitannya dengan prosedur teks pada mata pelajaran Bahasa Indonesia yaitu langkah-langkah membuat atau menggunakan alat. Kemudian yang terpenting adalah mata pelajaran SBK bagaimana mereka dapat menuangkan kreativitas. Disamping itu penanaman nilai karakter bertanggung jawab, peduli lingkungan, wirausaha dan budaya hidup sehat.
Hal lain yang menjadi motivasi saya untuk menuangkan ide pembuatan Perpustakaan Mini dari bahan daur ulang ini adalah, dicanangkannya program peduli lingkungan yang bertajuk MTR (Makassar Ta Tidak Rantasa/Jorok) oleh pemerintah kota, yang kemudian di adopsi dan diterjemahkan oleh sekolah sebagai Aku dan Sekolahku Tidak Rantasa dan LISA (Lihat Sampah Ambil).

Pembuatan sudut baca tersebut terbilang sangat murah karena hanya menggunakan bahan yang banyak terdapat disekitar kita yang mungkin saja sudah menjadi sampah. Memang membutuhkan sedikit polesan berupa sentuhan seni sehingga sudut baca tersebut terlihat lebih menarik.
Bahan tripleks dipotong sesuai ukuran rak yang diinginkan. Disusun tiga bagian kemudian dipaku tiap sisi dan ujungnya agar kuat dan kokoh. Setelah terbentuk raknya lalu dibungkus dengan karton atau koran bekas. Sisi-sisinya diberi perekat atau isolasi agar terlihat rapi. Setelah rak buku selesai, bagian kakinya diberi 4 buah roda agar rak tersebut mudah untuk dipindahkan. Kemudian untuk mempercantik rak bukunya dibuatkan tempat pensil dari bambu  yang diletakkan dikedua sisi rak.

Bambu tersebut dipotong 3 bagian, panjangnya berbeda-beda, setelah itu direkatkan pada sebuah balok kecil. Agar tampak menarik, bambu kemudian ditempeli dengan kertas warna-warni, ditambahkan sedikit hiasan berupa bunga dari lidi yang diberi lem kemudian dihiasi dengan tempelan kertas putih. Biar makin indah dan menarik siswa lain untuk meminjam buku, rak buku diberi variasi warna yang berbeda tiap-tiap kelompok.
Setelah rak buku selesai kemudian diberi nama dengan tokoh pahlawan daerah, seperti Sultan Hasanuddin, Sultan Alauddin, Pangeran Pettarani dan Arung Palakka. Tahap selanjutnya adalah mengisi rak buku tersebut dengan buku. Koleksi buku di masing-masing rak itu beragam. Karena berasal dari mereka sendiri untuk mengisinya. Ada yang membawa buku bacaan dari rumah dan dari perpustaan sekolah. Kemudian setiap kelompok membuat sistem administrasi sendiri, misalnya membuat buku sirkulasi pinjam dan kembali buku. Setiap kelompok membagi jadwal piket untuk menjaga kerapian dan melayani siswa lain jika akan meminjam atau mengembalikan buku. Melalui kegiatan tersebut, siswa dilatih untuk bertanggung jawab dan membiasakan mereka terampil serta tertib dalam pengelolaan administrasi. Tentunya ini merupakan bekal besar bagi mereka dalam menyelesaikan berbagai tugas ketika memasuki dunia kerja.
Hal yang menarik adalah karena diberi roda maka rak-rak buku tersebut bisa dipindah-pindahkan. Pada saat jam istirahat biasanya rak tersebut dipindahkan di luar kelas sehingga siswa dari kelas lain dapat turut membaca buku yang berada dalam rak tersebut. Penataan rak buku di dalam kelas disesuaikan dengan pengaturan posisi tempat duduk siswa. Itulah sebabnya mengapa perpustakan kreasi siswa saya ini diberi nama Sudut Baca Berjalan.

Walhasil, kehadiran sudut baca tersebut membuat siswa menjadi senang. Mereka menyumbangkan buku untuk dipajang di sudut baca tersebut, sekaligus bertanggung jawab untuk menjaga agar buku tersebut terawat dengan baik. Buku yang dibawa oleh siswa rupanya lebih relevan dengan minat mereka untuk membaca. Yang terjadi adalah biasanya mereka saling menginformasikan antar sesama teman tentang buku yang mereka pajang di sudut baca tersebut, sehingga siswa yang lain akan mencari buku tersebut untuk dibaca.

Pihak sekolahpun menyambut baik kehadiran sudut baca tersebut, apalagi sangat sejalan dengan program pemerintah kota Makassar yaitu Makassar Ta Tidak Rantasa yang kemudian diadopsi di sekolah dengan Aku dan Sekolahku Tidak Rantasa serta LISA (Lihat Sampah Ambil).

Akhirnya, berbagai inovasi memang sangat dibutuhkan untuk terus memotivasi siswa untuk meningkatkan prestasi belajarnya, salah satunya dengan meningkatkan minat baca mereka. Membaca adalah pintu dari segala ilmu pengetahuan. Dengan membaca kita bisa tahu lebih banyak apa yang tidak diketahui orang banyak. Semoga dengan meningkatnya minat baca siswa memberikan dampak positif terhadap peningkatan prestasi belajar mereka. Wallahu ‘Alam Bisshawab.
Share:

1 komentar:

  1. Las Vegas casino opens inside Mandalay Bay hotel - JT Hub
    MGM National Harbor and Encore, Nevada, 세종특별자치 출장마사지 were 거제 출장안마 on the same page when it opened last year, with 인천광역 출장샵 MGM Resorts, which owns most of Las 전주 출장샵 Vegas, 보령 출장안마 including the

    BalasHapus

Siswaku Angkatan 2011-2012

Siswaku Angkatan 2011-2012

Siswaku Angkatan 2012-2013

Siswaku Angkatan 2012-2013

Siswaku Angkatan 2013-2014

Siswaku Angkatan 2013-2014

Siswaku Angkatan 2014-2015

Siswaku Angkatan 2014-2015

Semangatku dalam Berkarya

Motivasiku

Motivasiku
Abi, Umi dan Faris

Arsip Blog

Diberdayakan oleh Blogger.