Pergunakanlah Waktumu untuk
Membaca, kurang lebih begitulah tema dari
salah satu Sudut Baca Berjalan yang dibuat berkat kerja sama antara Guru, Siswa
dan Orang tua Siswa Kelas IVB SD Negeri Kompleks IKIP 1 Makassar dari Bahan
Daur Ulang. Kehadiran 4 buah Sudut Baca baru dari Bahan Daur ulang tersebut
memberikan suasana baru di dalam kelas. Siswa yang tadinya ogah-ogahan untuk
membaca, sekarang berubah menjadi semakin sering mencari buku dan membaca
diberbagai tempat, baik di meja belajar masing-masing, di pojok-pojok kelas
maupun di luar kelas.
Pembuatan Sudut Baca Berjalan tersebut
berawal dari kerisauan saya melihat minat baca siswa di kelas sangat rendah.
Mereka membaca buku hanya ketika diberi tugas untuk membaca, itupun terpusat di
perpustakaan sekolah. Kondisi perpustakaan pun dirasakan kurang kondusif
mengingat harus bergantian dengan kelas lain yang akan menggunakan perpustakaan
tersebut. Sebenarnya di kelas sudah ada beberapa sudut baca yang dibuat oleh
guru, namun hanya berupa susunan buku saja yang dipajang yang letaknya
disitu-situ saja. Kondisi buku kian lama terlihat semakin usang sehingga
semakin membuat siswa enggan untuk membaca.
Kondisi sekolah yang setiap hari
menghasilkan banyak sampah plastik, gardus, kertas dan lain-lain membuat saya
berpikir untuk mencoba paling tidak mengurangi sedikit sampah dengan menjadikan
bahan yang sudah hampir menjadi limbah tersebut menjadi bahan yang bernilai
guna bagi siswa. Dari situlah muncul ide untuk membuat Sudut Baca yang berbahan
benda-benda daur ulang. Hasil diskusi guru, siswa dan orang tua siswa
disepakati untuk membuat terobosan baru di kelas.
Saya lalu merancang sebuah pembelajaran yang
mentematikkan persoalan sampah dan kurangnya minat baca siswa. Dalam
pembelajaran IPS di kelas IV terdapat materi Masalah Sosial salah satunya adalah
masalah sampah yang masih menjadi momok bagi bangsa ini terkhusus di daerah kota
perkotaan apalagi di sekolah. Kemudian Minat Baca kaitannya dengan prosedur
teks pada mata pelajaran Bahasa Indonesia yaitu langkah-langkah membuat atau
menggunakan alat. Kemudian yang terpenting adalah mata pelajaran SBK bagaimana
mereka dapat menuangkan kreativitas. Disamping itu penanaman nilai karakter
bertanggung jawab, peduli lingkungan, wirausaha dan budaya hidup sehat.
Hal lain yang menjadi motivasi saya untuk
menuangkan ide pembuatan Perpustakaan Mini dari bahan daur ulang ini adalah,
dicanangkannya program peduli lingkungan yang bertajuk MTR (Makassar Ta Tidak
Rantasa/Jorok) oleh pemerintah kota, yang kemudian di adopsi dan diterjemahkan
oleh sekolah sebagai Aku dan Sekolahku Tidak Rantasa dan LISA (Lihat Sampah
Ambil).
Pembuatan sudut baca tersebut
terbilang sangat murah karena hanya menggunakan bahan yang banyak terdapat
disekitar kita yang mungkin saja sudah menjadi sampah. Memang membutuhkan
sedikit polesan berupa sentuhan seni sehingga sudut baca tersebut terlihat
lebih menarik.
Bahan tripleks dipotong sesuai ukuran rak yang
diinginkan. Disusun tiga bagian kemudian dipaku tiap sisi dan ujungnya agar
kuat dan kokoh. Setelah terbentuk raknya lalu dibungkus dengan karton atau
koran bekas. Sisi-sisinya diberi perekat atau isolasi agar terlihat rapi.
Setelah rak buku selesai, bagian kakinya diberi 4 buah roda agar rak tersebut
mudah untuk dipindahkan. Kemudian untuk mempercantik rak bukunya dibuatkan
tempat pensil dari bambu yang diletakkan
dikedua sisi rak.
Bambu tersebut dipotong 3 bagian, panjangnya
berbeda-beda, setelah itu direkatkan pada sebuah balok kecil. Agar tampak
menarik, bambu kemudian ditempeli dengan kertas warna-warni, ditambahkan
sedikit hiasan berupa bunga dari lidi yang diberi lem kemudian dihiasi dengan
tempelan kertas putih. Biar makin indah dan menarik siswa lain untuk meminjam
buku, rak buku diberi variasi warna yang berbeda tiap-tiap kelompok.
Setelah rak buku selesai kemudian diberi nama
dengan tokoh pahlawan daerah, seperti Sultan Hasanuddin, Sultan Alauddin,
Pangeran Pettarani dan Arung Palakka. Tahap selanjutnya adalah mengisi rak buku
tersebut dengan buku. Koleksi buku di masing-masing rak itu beragam. Karena
berasal dari mereka sendiri untuk mengisinya. Ada yang membawa buku bacaan dari
rumah dan dari perpustaan sekolah. Kemudian setiap kelompok membuat sistem
administrasi sendiri, misalnya membuat buku sirkulasi pinjam dan kembali buku.
Setiap kelompok membagi jadwal piket untuk menjaga kerapian dan melayani siswa
lain jika akan meminjam atau mengembalikan buku. Melalui kegiatan tersebut, siswa
dilatih untuk bertanggung jawab dan membiasakan mereka terampil serta tertib
dalam pengelolaan administrasi. Tentunya ini merupakan bekal besar bagi mereka
dalam menyelesaikan berbagai tugas ketika memasuki dunia kerja.
Hal yang menarik adalah karena diberi roda
maka rak-rak buku tersebut bisa dipindah-pindahkan. Pada saat jam istirahat
biasanya rak tersebut dipindahkan di luar kelas sehingga siswa dari kelas lain
dapat turut membaca buku yang berada dalam rak tersebut. Penataan rak buku di
dalam kelas disesuaikan dengan pengaturan posisi tempat duduk siswa. Itulah
sebabnya mengapa perpustakan kreasi siswa saya ini diberi nama Sudut
Baca Berjalan.
Walhasil, kehadiran sudut baca
tersebut membuat siswa menjadi senang. Mereka menyumbangkan buku untuk dipajang
di sudut baca tersebut, sekaligus bertanggung jawab untuk menjaga agar buku
tersebut terawat dengan baik. Buku yang dibawa oleh siswa rupanya lebih relevan
dengan minat mereka untuk membaca. Yang terjadi adalah biasanya mereka saling
menginformasikan antar sesama teman tentang buku yang mereka pajang di sudut
baca tersebut, sehingga siswa yang lain akan mencari buku tersebut untuk
dibaca.
Pihak sekolahpun menyambut baik
kehadiran sudut baca tersebut, apalagi sangat sejalan dengan program pemerintah
kota Makassar yaitu Makassar Ta Tidak Rantasa yang kemudian diadopsi di sekolah
dengan Aku dan Sekolahku Tidak Rantasa serta LISA (Lihat Sampah Ambil).
Akhirnya, berbagai inovasi memang
sangat dibutuhkan untuk terus memotivasi siswa untuk meningkatkan prestasi
belajarnya, salah satunya dengan meningkatkan minat baca mereka. Membaca adalah
pintu dari segala ilmu pengetahuan. Dengan membaca kita bisa tahu lebih banyak
apa yang tidak diketahui orang banyak. Semoga dengan meningkatnya minat baca
siswa memberikan dampak positif terhadap peningkatan prestasi belajar mereka. Wallahu
‘Alam Bisshawab.
Las Vegas casino opens inside Mandalay Bay hotel - JT Hub
BalasHapusMGM National Harbor and Encore, Nevada, 세종특별자치 출장마사지 were 거제 출장안마 on the same page when it opened last year, with 인천광역 출장샵 MGM Resorts, which owns most of Las 전주 출장샵 Vegas, 보령 출장안마 including the